Peta Pulau Rote
Di Rote terdapat banyak sekali terdapat pohon lontar ,masyarakat di Pulau Rote pohon lontar adalah salah satu sumber mata pencaharian penduduk di daerah tersebut. Para petani di pulau Rote memanfaat nira yang di hasilkan dari pohon lontar untuk membuat gula batu dan buah dari pohon lontar untuk di konsumsi dan di jual ke pasar. Selain itu daun lontar juga di gunakan untuk membuat topi ti'i langga, sasando dan anyaman-anyaman.
Pohon Lontar
Topi Ti'i Langga
adalah topi khas Pulau Rote yang di atasnya terdapat sesuatu yang berbentuk seperti antena ,yang di anyam dari daun lontar. Biasanya topi ini di gunakan oleh para kaum pria dalam acara-acara kebudayaan. Bagi orang Rote topi ti'i langga melambang jiwa kepemimpinan, kewibawaan dan percaya diri.
Topi Ti'i Langga, khas Pulau Rote
Sasando
Adalah alat musik tradisional asal Nusa Tenggara Timur dan yang lebih tepatnya dari Pulau Rote. Alat musik khas Pulau Rote ini juga telah dikenal dunia, mungkin bagi beberapa orang lebih mengenal alat musik angklung asal Jawa Barat yang sudah Go Internasional dan masih belum mengenal atau bahkan baru mendengar alat musik ini. Sasando terbuat dari daun pohon lontar yang dibentuk setengah belahan bola. Susunan daun lontar ini dapat dikembangkan ketika akan dimainkan. Fungsinya kurang lebih adalah sebagai resonator bagi alat musik petik tradisional Sasando ini. Sedangkan batangan kayu bulat yang diletakan melintang pada anyaman daun lontar berfungsi sebagai bentangan dawai Sasando. Sasando merupakan alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipetik layaknya harpa, gitar dan sejenisnya.
Dalam memainkannya memiliki banyak macam varian yang sedikit berbeda, beberapa contoh diantaranya adalah : Teo Renda, Ofalangga, Feto Boi, Batu Matia, Basili, Lendo Ndao, Hela, Kaka Musu, Tai Benu, Ronggeng, Dae Muris Dan Te'o Tonak. Varian seperti yang disebut sebelumnya sudah merupakan ragam yang baku, namun memiliki sedikit perbedaan satu dengan yang lainnya.
Perbedaan antara varian yang ada ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah :
1. Rote terdiri dalam 18 nusak adat dan terbagi dalam 6 kecamatan. Dengan sendirinya setiap nusak mempunyai gaya permainan yang berbeda - beda.
2. Perbedaan - perbendaan ini masih dipengaruhi oleh kemampuan musisi dari masing - masing pemain Sasando Gong.
3. Belum adanya sistem notasi musik Sasando Gong yang baku.
3. Belum adanya sistem notasi musik Sasando Gong yang baku.
Sasando
Nah, mungkin sudah penasaran dengan alunan indah dari alat musik khas Pulau Rote yang satu ini. Ini adalah salah satu dari banyak video yang menunjukan Sasando sudah mendunia, di video ini seseorang yang memakai Topi Ti'i Langga sedang memainkan Sasando di Waseda University, Tokyo, Japan.
Tarian Tradisional TEOTONA
Tarian Perang Tradisional TEOTONA, penarinya terdiri dari pria dan wanita yang menarikan dari tarian ini adalah mereka melakukan gerakannya secara bersamaan. Tarian ini menceritakan tentang peperangan, ketika perang telah usai dan tiba saatnya bagi para pahlawan perang dari suku Rote Oenale ini untuk pulang kembali ke wilayah mereka, maka yang pertama kali menyambut kedatangan kembali para pahlawan perang ini adalah Tarian TEOTONA . Kegembiraan begitu ekspresif terpancar dari mimik dan gerak para penarinya.
makasih qaqa
ReplyDeleteMakasih.. Kaka👍
ReplyDelete