Wednesday, 27 April 2016

Psywar dalam Persaingan Cagub DKI 2017

Dalam rangka mencari pemimin propinsi DKI Jakarta periode 2017-2022 telah memiliki beberapa nama yang akan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Berdasarkan survey lembaga riset Populi Center Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menjadi yang terfavorit, di ikuti oleh Ahmad Dhani, Dede Yusuf dan Yusril Ihza Mahendra. Dalam mengejar kursi nomor 1 di DKI Jakarta bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017 dianggap beberapa pihak telah memulai perang urat syaraf atau psywar.
            Psywar menurut William E.Daugherty dan Morris Janowitz dalam bukunya , A Psychological warface casebook ,  dapat di definisikan sebagai berikut : “Penggunaan secara berencana propaganda dan kegiatan-kegiatan lainnya yang direncanakan untuk mempengaruhi pendapat , emosi , sikap , dan perilaku pihak musuh , pihak netral dan pihak kelompok asing yang bersahabat dalam rangka mendukung pencapaian sasaran dan tujuan nasional”.
Teori mengenai Psywar ini awalnya diperkenalkan oleh seorang ahli strategi legendaris yang berasal dari Cina yaitu Sun Tzu pada abad kelima sebelum masehi. Berdasarkan Sun Tzu, ditekankan pentingnya pemusnahan hasrat musuh untuk berperang dengan cara membuat kaget dan gaduh.  Seiring berjalannya waktu, strategi Psy War ini tidak hanya dilakukan dalam peperangan dan dunia militer, tetapi turut merambah ke berbagai bidang seperti bisnis, olahraga, dan politik.

Berita mengenai Pilgub DKI 2017
·         Yusril Sindir Ahok karena Tak Penuhi Permintaan Dialog Warga Luar Batang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan, jika menjadi gubernur, dirinya akan memenuhi semua undangan dari warga yang ingin berdialog dengan dirinya.
Yusril berencana maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dan telah mendaftar untuk ikut penjaringan yang dilakukan Partai Gerindra serta PDI Perjuangan.

"Kalau saya jadi gubernur, saya pasti datang kalau diundang rakyat dialog. Ngapain takut? Kan itu rakyat kita sendiri. Kenapa takut?" kata Yusril, di Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2016).
Pernyataan Yusril berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi warga Luar Batang. Yusril mengaku akan mendampingi warga setempat untuk berdialog dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok".
"Mereka (Pemprov DKI Jakarta) bilang kami tidak mau berdialog dengan masyarakat Luar Batang," kata Yusril.
(Baca: Yusril Tantang Ahok Berdialog dengan Warga Luar Batang )
Padahal, lanjut Yusril, jika Pemprov DKI Jakarta bersedia berdialog, hal itu akan berdampak positif. Sebaliknya, akan muncul persepsi negatif jika Pemprov DKI tidak memenuhi permintaan dialog yang diajukan warga Luar Batang.
Selain itu, ia juga menyesali pernyataan Pemprov DKI Jakarta yang dianggap berubah-ubah soal penertiban di Luar Batang. Pemprov DKI awalnya disebut akan menggusur kawasan Luar Batang tapi kini berubah menjadi penertiban Pasar Ikan.
"Tapi hari ini mereka maunya gusur Pasar Ikan, bukan Luar Batang. Karena Pasar Ikan punya Pemprov dan ini sudah lain dari yang dibicarakan sejak pekan kemarin," ucap Yusril.

·         Dua Kebijakan Ahok yang "Dijegal" Yusril

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan untuk menunda penertiban kawasan Luar Batang, Jakarta Utara.

Tak disebutkan secara pasti hingga kapan penundaan itu berlangsung.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu menyebut eksekusi penertiban masih menunggu kesiapan rumah susun untuk relokasi warga.

Menurut Ahok rumah susun yang menjadi tujuan relokasi warga Luar Batang tersebut akan siap pada September mendatang.

Pernyataannya ini mengoreksi pernyataan Ahok sebelumnya yang menyebut rumah susun akan siap ditempati pada Mei.

"Kami kejar terus. Saya harap akhir tahun (Luar Batang ditertibkan). Kami tunggu kesiapan rusun juga," kata dia di Balai Kota, Selasa (26/4/2016).

(Baca: Mundurnya Rencana Penggusuran Luar Batang Dinilai untuk Lemahkan Warga)

Sementara itu, warga Luar Batang terus mengupayakan agar tempat tinggalnya tidak digusur. Warga menunjuk pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, sebagai kuasa hukum.

Ikut campurnya Yusril dalam polemik Luar Batang ini semakin menegaskan posisinya yang berseberangan dengan Ahok.

Baik Yusril maupun Ahok berniat mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017.

Berdasarkan catatan Kompas.com, bukan kali ini saja Yusril "menghambat" langkah Ahok.

TPST Bantargebang

Hal serupa terjadi saat Ahok menginstruksikan pengambilalihan pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dari PT Godang Tua Jaya beberapa bulan lalu.

Dalam kasus ini, Yusril juga berada di pihak yang berseberangan dengan Pemprov DKI Jakarta. Ia ditunjuk sebagai kuasa hukum PT Godang Tua Jaya.

(Baca: Yusril Samakan Kasus Luar Batang dengan Bantargebang)

Hingga kini, Pemprov DKI Jakarta belum melayangkan surat peringatan ketiga (SP 3) terkait pengambilalihan itu. Padahal, SP 1 dan SP 2 sudah dilayangkan jauh-jauh hari.

Akibatnya, pengambilalihan TPST Bantargebang tak juga dilaksanakan sampai dengan saat ini.

Jika sesuai rencana awal, pengambilalihan TPST Bantargebang berlangsung pada 10 Januari 2016.

Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Aji mengatakan, penundanaan pengambilalihan TPST Bantargebang karena adanya rencana untuk mengaudit pengelolaan TPST Bantargebang dengan menggunakan jasa auditor independen.

"Ini kita lagi mempersiapkan konsultan independen untuk audit menyeluruh. Mungkin nanti (pemutusan) kontraknya jadi mundur," kata Isnawa pada Januari lalu.

Yusril siap melawan

Terkait dua kebijakan ini, Yusril menyatakan siap melawan Pemprov DKI di pengadilan.

"Ya, buktinya Bantargebang dia enggak berani. Coba Ahok batalin kontrak dengan Bantargebang itu, besok langsung kita gugat Pak Ahok," kata Yusril di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa kemarin.

(Baca: Komentar Yusril soal Penundaan Penggusuran di Luar Batang)

Khusus untuk kawasan Luar Batang, Yusril menyatakan warga memiliki sertifikat kepemilikan yang sah.

Hal itulah yang diyakininya membuat Pemprov DKI ragu untuk mengeksekusi penertiban.

"Kata Pak Ahok kan ayo kita berhadapan di pengadilan. Ketika saya mau hadapin, eh camat yang disuruh maju," ujar dia.

Berdasarkan berita di atas bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra telah melakukan psywar terhadap Gubernur DKI Jakarta saat ini. Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan pemegang hasil survey tertinggi Cagub DKI Jakarta 2017 yang diikuti Yusril Ihza Mahendra diposisi ketiga versi Populi Center. Hal ini mungkin dapat mempengaruhi pihak yang terlibat dan pihak yang tidak terlibat yakni masyarakat luas dalam pemilihan Pilgub DKI Jakarta 2017. Ini merupakan serba-serbi dalam dunia politik, kenali semua kandidat dan tentukan pilihan anda.


Daftar Pustaka
https://metro.tempo.co/read/news/2016/04/26/083765822/siapa-saja-tokoh-paling-populer-se-jakarta-versi-survei

Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog Mblog

DMCA.com Dilarang Mengcopy-Paste seluruh atau sebagian artikel di atas dalam bentuk apapun. Hak cipta sepenuhnya dipegang oleh Mblog dan dilindungi oleh Digital Millennium Copyright Act (DMCA). Tindakan Copy-Paste bisa secara otomatis membuat blog/website Anda TERHAPUS DARI INDEX GOOGLE.
Suka artikel ini? Bagikan : Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait :

0 comments:

Post a Comment

Next Post Previous Post Homepage
 

Copyright © Mblog | Design by Tugasku4u | Powered by Blogger